Rabu, 20 Maret 2013

REFLEKSI>>> Mathematics and Language 7


http://powermathematics.blogspot.com/2013/03/mathematics-and-language-7.html?showComment=1363839896126#c578580638548923623



Saya setuju dengan pemaparan diatas bahwa komunikasi mempunyai peran penting dalam suatu pembelajaran antara siswa dengan guru. Terkadang komunikasi antara guru dan siswa masuk ke dalam dimensi normatif komunikasi dan bahkan dimensi spiritual komunikasi. Maka diantara keduanya harus terjadi komunikasi yang tepat supaya keduanya dapat saling memahami. Komunikasi yang abstrak akan membuat siswa tidak siap dan mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu dalam berkomunikasi guru tidak boleh dominan namun guru harus sama dengan siswa, hal ini diperlukan oleh siswa untuk mengajukan penalaran dalam memahami konsep-konsep dan bahan belajar siswa. Saya pikir guru komunikasi kepada siswa atau siswa dengan guru tidak dilakukan normatif, hal itu dapat dilakukan dengan santai dan sopan sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan menyenangkan.
 


REFLEKSI >>> Mathematics and Language 6

http://powermathematics.blogspot.com/2013/03/mathematics-and-language-6.html?showComment=1363839607116#c3397688080618885757



Setelah saya membaca artikel tersebut, saya sependapat dengan bapak bahwa benar adanya pemaksaan terhadap siswa untuk menerima pemahaman-pemahaman matematika, dan tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami matematika dengan bahasanya sendiri. Padahal setiap daerah mempunyai berbagai macam bahasa. Matematika erat kaitannya dengan bahasa. Sebuah bukti bahwa bahasa alami tentang bagaimana orang benar-benar berbicara / menulis dengan "matematika" atau "berpikir" atau "logika", yang berhubungan dengan bahasa. Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk memahami matematika siswa harus diberi kesempatan untuk memahaminya dengan bahasanya sendiri tanpa adanya doktrin atau paksaan dari guru. Jadi, guru tidak memiliki hak untuk memaksakan kehendaknya, guru hanya bertindak untuk memfasilitasi siswa dengan berbagai metode dan membuat siswa menjadi aktif dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Biarkan siswa memecahkan masalah mereka dan membangun diri, membangun komunikasi mereka sendiri dengan matematika.