Selasa, 04 Juni 2013

tim kkn-ppl pgsd uny 2013 sd n 1 sedayu

“Strategi 3M untuk menumbuhkan minat membaca siswa SD”

A.    Latar Belakang Masalah
Sekolah Dasar sebagai bagian dari pendidikan dasar 9 tahun merupakan lembaga pendidikan pertama yang menekankan siswa belajar membaca, menulis dan berhitung. Kecapakan ini merupakan landasan, wahana,dan syarat mutlak bagi siswa untuk belajar menggali dan menimba ilmu pengetahuan lebih lanjut. Tanpa penguasaan tersebut bagi siswa akan mengalami kesulitan menguasai ilmu pengetahuan (Depdikbud, 1991/1992:11). Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang berhubungan dengan keterampilan berbahasa yang lain.
Pada usia 8 tahun, anak membaca penuh dengan semangat terutama tentang cerita-cerita khayalan. Sehingga anak-anak menyukai buku tentang petualang, sejarah, cerita binatang. Pada usia 10-12 tahun perhatian membaca pada puncaknya. Dengan membaca inilah anak memperkaya pembendaharaan kata dan tata bahasa sebagai bekal untuk berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain. (Rita Eka Izzaty, dkk, 2008:109)
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pada usia sekolah dasar (7-12 tahun) anak harus dioptimalkan untuk menyukai atau memiliki minat pada membaca karena pada tahap usia tersebut perhatian membaca anak mencapai titik puncak.
Untuk meningkatkan minat baca siswa, guru perlu secara terus-menerus memberikan motivasi kepada mereka. Perlu dibangun sistem belajar yang kondusif, optimalisasi fungsi perpustakaan beserta sarana internet, dan sejumlah kegiatan yang merangsang siswa agar lebih berminat dalam membaca serta lebih berkompetisi dalam belajar. Sekolah perlu memberikan penghargaan secara periodik bagi para siswa yang dianggap telah berprestasi dalam hal tersebut.
Akan tetapi, pada kenyataan di lapangan banyak ditemui anak-anak yang memiliki minat baca yang rendah. Setelah dilakukan wawancara kepada anak-anak tersebut, mereka cenderung memberikan pendapat bahwa karena membaca merupakan hal yang membosankan. Sekolah hanya menyediakan perpustakaan yang penuh dengan bahan bacaan namun kurang memberikan motivasi secara individu kepada siswa untuk rajin membaca. Sehingga mayoritas anak hanya mau membaca buku-buku pelajaran yang ia gunakan saja.
Melihat hal tersebut, penulis memiliki gagasan untuk menumbuhkan minat membaca anak dengan strategi 3M (Menyimak, Membaca, dan Mendogeng). Strategi ini merupakan inovasi dari empat aspek kebahasaan (menyimak, membaca, menulis, dan berbicara). Sehingga selain untuk menumbuhkan minat baca, sekaligus meningkatkan empat aspek kebahasaan siswa. Strategi 3M juga disertai dengan penggunaan media wayang dan rumah pintar serta optimalisasi penggunaan perpustakaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar